Rabu, 10 Oktober 2012

Wow! Wanita Ini 16 Tahun Hidup Tanpa Uang


Wow! Wanita Ini 16 Tahun Hidup Tanpa Uang Heidemarie Schwermer, Hidup Tanpa Uang (Ist)
-
Uang sudah menjadi bagian tak terpisahkan bagi manusia. Bahkan ada sebagian orang bilang tanpa uang orang tak bisa hidup. Demikianlah uang menjadi hal primer dalam kehidupan anak manusia.
Namun, di tengah semua orang ketergantungan pada uang. Heidemarie Schwermer, wanita berusia 69 tahun asal Berlin - Jerman, selama 16 tahun menjalani hidup tanpa uang sepeser pun.
Kisah perjalanan Schwermer tersebut sejauh ini telah dilirik sutradara kenamaan Line Halvorsen untuk difilmkan dalam film dokumenter berjudul “Living Without Money”.
Pada 1996, Schwermer yang merupakan dulunya berprofesi sebagai seorang guru dan psikoterapis memutuskan untuk mencoba hidup tanpa uang selama bertahun-tahun sebagai eksperimen. Pada masa kecilnya, ia mengalami kekurangan kebutuhan hidup karena menjadi pengungsi yang melarikan diri dari pasukan Rusia selama Perang Dunia II.
Dua tahun sebelum hidup benar-benar tanpa uang sepeser pun, Schwermer membuka usaha sambilan yakni toko pertukaran di mana orang bisa barter barang dan jasa. Keberhasilannya itu memberinya kepercayaan diri untuk berhenti dari pekerjaannya dan menyumbangkan semua barang miliknya, kecuali hal kecil yang bisa masuk ke dalam koper dan ransel, serta pindah dari rumah sewaannya.
Wanita kelahiran kota Memel (dulu wilayah Prusia Timur) itu mengaku jengkel melihat masyarakat menjadi konsumen rakus seperti yang ia lihat belakangan ini. Ia juga mengaku teman-temannya mulai bingung dan begitu juga kedua putri dewasanya. Awalnya mereka kaget dan saat ini sudah menerima gaya hidup ibunya itu. Schwermer hidupnya secara nomaden dengan melakukan perdagangan hasil kebun tanpa uang, pembersihan, dan bahkan membuka sesi terapi.
Sejauh ini, Schwermer sudah menulis tiga buku tentang pengalamannya itu. Buku pertamanya, “The Star Money Experiment” cukup sukses di pasaran dan uang hasil dari penjualan bukunya itu diberikan ke orang-orang di jalanan. Kemudian, ia menelurkan buku-buku sukses lainnya dan meminta penerbit memberikan royaltinya untuk amal. (sh) sumber : http://kasakusuk.com
Bagikan ke :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Twitter fb share