Pernyataan Dahlan langsung menggelitik siapa saja yang mengikutinya. Tidak bisa disangkal, dari 141 BUMN ternyata hanya 110 saja yang dalam kategori sehat. Sisanya yang sekira 31 BUMN dalam kondisi mati suri, alias mayat.
Tentu saja apa yang disampaikan Dahlan tidak bisa berhenti dalam tataran retorika. Selaku menteri BUMN, Dahlan pun dituntut untuk bisa mengambil alih persoalan untuk merestrukturisasi, membangunkan, atau bahkan melikuidasi BUMN yang memang sudah sedemikian parahnya. Sudah semestinya BUMN yang "sakit" ini harus segera disembuhkan atau justru harus diamputasi agar penyakitnya tidak merajalela dan berimbas buruk ke keuangan negara.
Sikap tegas dan lugas dari Dahlan, yang berpuluh tahun berkecimpungan dengan media, diharapkan dapat memberikan solusi cepat untuk mengatasi BUMN-BUMN mayat ini. Jika tidak mungkin dipertahankan, ya mesti dilikuidasi. Apalagi Presiden SBY pun sudah memberikan lampu hijaunya.
Tidak cukup sampai di situ. Bagi BUMN yang sudah tergolong sehat pun, perhatian layak diberikan. Sudah saatnya pemeo yang selama ini muncul bahwa BUMN adalah ladang "sapi perah" partai harus dikikis. Apalagi satu tahun ke depan, riuh rendah persiapan pemilu akan terjadi. Jangan sampai BUMN dijadikan sapi perahan partai tertentu untuk sekadar memenangkan Pemilu 2014. Disinilah integritas para direksi diuji, tidak terkecuali Dahlan Iskan selaku panglimanya.
Kini, kita semua menunggu gebrakan riil dari Dahlan Iskan. Tidak hanya aspek retoris, tapi menunggu hal yang bernuansa filosofis dan implementatif, untuk mewujudkan roadmap pengembangan BUMN di Tanah Air. Kita semua bermimpi ada BUMN yang berkelas dunia, BUMN yang profitable, dan BUMN yang independen dari campur tangan politik. Pak Dahlan, kami tunggu aksimu.
http://forum.viva.co.id/breaking-news-vivanews/554348-dahlan-iskan-bangkitkan-mayat.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar