Ramainya produk ponsel baru seperti Blackberry dan iphone — termasuk iphone 5 — belakangan ini tidak lepas dari lompatan kemajuan teknologi yang disediakan Internet. Tetapi bagaimanakah kaidah-kaidah komunikasi, marketing dan Public Relations, melalui Internet itu? Perubahan apa yang sesungguhnya terjadi?
Tulisan ini adalah bagian 2 dari dua tulisan. Silakan baca juga bagian 1.Demikian pula yang terjadi dengan Online-Public Relations, alias Internet-PR . Seorang tokoh politik sebuah partai, misalnya, mampu membina hubungan jangka panjang dengan konstituennya melalui pemanfaatan jaringan Internet.
Sebagai contoh: ia bisa membangun sebuah blog atau situs Internet yang dirancang secara strategis guna meraih tujuan-tujuan politiknya dengan, misalnya, meningkatkan image dirinya. Umpamanya, situs Internet yang dikelolanya tidak saja menyebarkan informasi semacam ‘brosur’ untuk audience-nya, tetapi juga berdialog secara interaktif dengan mereka.
Setiap hari, bahkan beberapa kali dalam sehari, pengelola situs yang paham pentingnya dialog dengan audience akan melakukan ‘update’ dalam isi situsnya.
Yang demikian mirip yang dilakukan Ramadhan Pohan. Suka atau tidak Anda pada politisi Partai Demokrat yang dekat dengan Presiden SBY itu, yang jelas situs Ramadhan berhasil meraih Rekor MURI sebagai ‘Anggota Parlemen Pertama yang Memiliki Website Berisi Informasi Mengenai Aktivitas Keparlemenan Setiap Hari’.
Dialog dengan audience.
Sesungguhnya banyak anggota DPR, tokoh lain, dan organisasi juga punya website, namun agaknya tidak semua sadar perlunya ‘ngobrol’ dengan audience secara terus menerus dan berkesinambungan.
Prestasi yang diperoleh situs seorang anggota DPR memang tidak otomatis menjamin sang politikus ‘berada di atas angin’ dalam percaturan politik — ia tetap mesti melakukan berbagai tindakan yang berguna dan bertatap-muka langsung dengan konstituennya. Namun, setidaknya ia telah menunjukkan usaha serius untuk selalu berada di tengah khalayak pemilihnya – dengan menumpang ‘kendaraan’ online yang siap setiap saat.
Begitulah. Kini Internet telah menjadi komponen yang semakin penting bagi setiap praktisi komunikasi, baik di bidang PR maupun di dunia marketing.
Walhasil, Internet tidak saja memperkaya kompetisi iklan di media tradisional (TV, radio, cetak), melainkan juga membuka peluang baru bagi para komunikator untuk mengembangkan usaha mereka atau bagi politisi untuk memperluas dan memperdalam penetrasinya di tengah publik.
3 Perubahan
Dalam dunia pemasaran lewat Internet ini, setidaknya ada tiga (3) hal penting yang berubah.
Pertama, berkat Internet segmen pasar menjadi kian dipersempit, tetapi lebih ‘berkelas’.
Berkat Internet, orang bisa menawarkan sebuah produk super-premium hanya kepada sejumlah kecil konsumen yang tersebar di ratusan lokasi yang jauh. Kegiatan yang mustahil dilakukan sebelum ada Internet.
Begitu juga dalam Internet PR seorang politisi bisa terus menjangkau konstituennya di lokasi yang jauh dan terpencil, kapan pun dia mau.
Kedua, tuntutan terhadap kenyamanan lebih tinggi. Saat ini konsumen makin tidak sabar ketimbang dulu, sebelum ada Internet. Bila tempo mengunduh (download) lama, misalnya, konsumen akan segera mencari situs lain. Juga bila situs Anda jarang di-update, bisa jadi konstituen makin kecewa. Bila dulu seorang pemilih mau bersabar menunggu jawaban surat yang dikirimnya kepada wakilnya di DPR, kini pemilih yang sama akan menuntut e-mail yang dikirimnya kemarin sudah dijawab pada hari ini.
Terakhir, berkat Internet kompetisi terjadi pada saat ‘sekarang’ juga (in real time). Persaingan politisi di depan audience di daerah pemilihan mereka juga bisa terlihat jelas setiap saat lewat informasi yang tersedia dalam situs mereka masing-masing.
Sedangkan di bidang bisnis, misalnya, Anda dapat membandingkan harga tiket beberapa penerbangan sekaligus dalam waktu bersamaan lewat situs-situs extranet yang mereka sediakan.
Jadi, ketika sekarang makin banyak audience memanfaatkan Internet, seberapa serius Anda mengajak mereka ‘berdialog’?
sumber:http://dunia.lintas.me/go/syafiqb.com/obama-tolak-film-innocence-of-muslims-sembrani/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar